Peninggalan itu kini tidak ada lagi, sudah 70 tahun lebih lamanya meja marmar tradisional khusus kedai kopi ini melayani pelanggan setiap harinya. Menjalani waktu seakan dia abadi, mengawal terus selama 3 generasi sang pemilik kedai.
Hancur sudah meja ini di tabrak sang pengendara motor yang menerjang masuk kedalam kedai. Tak habis pikir bagaimana pemilik septor tersebut tidak dapat mengendalikan sepeda motor nya sehingga dapat cepat melaju masuk menabrak meja meja yang ada didalam kedai. Syukur tidak ada korban manusia dalam kejadian 28 september 2016 ini. Tapi meja pun menjadi korban dari gila nya, serta lalai nya seorang dalam membawa kendaraan. Herannya, kenapa harus dikedai, kenapa tidak di tengah jalan raya saja. Perlu di perhatikan lagi, adanya kelalaian orang tua dalam memberikan ijin berkendara anak anak nya sebelum menguasai betul kendaraan yang dipergunakan. Terlebih lebih diduga anak tersebut tidak mempunyai SIM berkendara.
Orang tua pemilik septor pun berkilah bahwa ini adalah musibah yang tidak disengaja. Setiap orang bisa mengalami musibah, mungkin ini lah takdir dari perjalanan meja tersebut. Dia pun membuktikan tidak ada yang abadi. Tapi lagi lagi "Catatan kopi" tak habis pikir, kenapa meja tersebut yang menjadi sasaran musibah sang pemilik septor.
Catatan kopi memeriksa kendaraan yang dipergunakan setelah "musibah"ini terjadi. Rem yang blong, pedal gas yang lengket, membuktikan adanya kelalaian yang terjadi. Sepertinya si pemilik septor tidak pernah mengservice kendaraanya.
Ah, andai saja dia lebih sadar kalau ada bahaya yang akan di tanggung akibat tidak berfungsi baiknya suatu kendaraan yang dipergunakan.
Berjanji akan mengganti kerusakan yang di akibat oleh anaknya, kata keluarga dari si pemilik septor. Ya kita tunggu saja.
Catatan Kopi : Ah aneh aneh saja!
Order Kopi Bubuk Tjong : 081296283435
Tidak ada komentar:
Posting Komentar